Thursday, 11 June 2015

Menakjubkan,Fosil Ibu Peluk Anaknya Buat Ahli Arkeologi Terpesona.



Pasukan arkeologi Eropah terus meneruskan penggalian di bandar Pompeii, salah satu kota Rom purba. Kini, bandar tersebut hanya berupa puing-puing di dekat Kota Napoli. Dalam  penggalian itu, pasukan mencari ribuan fosil manusia yang telah membatu.


 Salah satunya fosil seorang ibu yang sedang menggendong anaknya yang dianggarkan masih kanak-kanak kecil. Kasih sayang seorang ibu terpatri abadi dalam bentuk fosil batu beribu-ribu tahun. Bandar Pompeii diyakini mengeras akibat bencana gunung berapi Vesuvius pada 1900 tahun silam. Bandar itu ditemui secara tidak sengaja ketika pasukan ahli arkeologi melakukan penggalian.

 Peninggalan kebudayaan kuno itu masih dapat diperhatikan meski telah terkubur abu ribuan tahun lamanya. Kebanyakan fosil manusia yang ditemui dalam pelbagai pose. Seperti tertidur, telungkup, terduduk, dan yang paling menakjubkan fosil seorang ibu berusaha melindungi anaknya. 

"Kami tidak dapat membayangkan betapa dahsyatnya erupsi gunung Vesuvius dan membunuh beribu-ribu orang Rom," kata salah seorang ahli arkeologi . Menurut pakar, letupan gunung Vesuvius 100 ribu kali lebih dahsyat berbanding bom Hiroshima dan Nagasaki. Bahkan, material vulkanik yang dimuntahkan mempunyai berat 1.5 tan per saat.



Pasukan arkeologi juga berusaha keras mencari tubuh korban yang jatuh dan membusuk dengan penggunaan berupa cekungan di abu gunung berapi. Lembangan itu mempunyai semacam celah yang digunakan sebagai tempat perlindungan terakhis saat terjadi bencana. 


Perlu usaha keras untuk memindahkan fosil-fosil di tempat itu. Hingga kini, tidak kurang 1,000 fosil sudah diselamatkan. Pada 2010 lalu, kajian menyebutkan saat terjadi erupsi, panas lava mencapai suhu 300 darjah celcius. "Suhu 300 darjah sudah lebih daripada cukup untuk membunuh beratus-ratus orang dalam masa beberapa saat," kata seorang vulkanologis, Giuseppe Mastrolorenzo.

 Menurut Giuseppe, membatunya tubuh tersebut akibat kejang kadaver, kesan dari sengatan panas pada mayat. Saat ini fosil-fosil itu masih diteliti di makmal. Ke depan, jasad-jasad yang membatu itu akan diletakkan dan dipamerkan di Pompeii and Europe Exhibition di Muzium Arkeologi, Naples, Itali.

2 comments: